Beberapa wanita mungkin merasa khawatir dan panik ketika mendapat darah haid berwarna cokelat dan disertai lendir. Akan tetapi, Anda perlu tahu terlebih dahulu penyebab terjadinya kondisi tersebut serta tanda bahaya yang bisa menyertainya. Yuk, simak penjelasannya dalam artikel Medikacare berikut ini.
Warna dan konsistensi darah haid bervariasi pada setiap wanita dan bisa berubah-ubah pada setiap siklus menstruasi. Darah haid yang keluar bisa banyak atau sedikit, bisa menggumpal, kental, atau cair, serta bisa juga disertai dengan lendir. Warna darah haid juga bisa merah terang, kehitaman, atau kecokelatan.
Darah haid yang berwarna cokelat dan berlendir merupakan salah satu keluhan yang terkadang membuat para wanita cemas. Sebenarnya, selama tidak disertai dengan gejala lainnya, kondisi ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Penyebab Darah Haid Berwarna Cokelat dan Berlendir
Umumnya, darah haid yang berwarna cokelat merupakan hal normal. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa hal berikut:1. Awal atau Akhir Periode Haid
Di awal periode menstruasi, biasanya aliran darah akan melambat. Semakin lama darah haid berada di dalam rahim, maka darah bisa teroksidasi. Akibatnya, darah haid akan terlihat berwarna cokelat atau kehitaman. Aliran darah menstruasi juga akan melambat di fase akhir periode menstruasi. Jadi, tidak perlu heran jika periode menstruasi sudah akan selesai namun muncul kembali darah haid berwarna cokelat dan berlendir.Selain itu, darah haid berwarna cokelat dengan atau tanpa disertai lendir bisa menandakan sebagai darah sisa dari periode haid sebelumnya. Kondisi ini biasanya muncul di awal atau pertengahan periode menstruasi.
2. Perimenopause
Penurunan kadar hormon estrogen di dalam tubuh selama fase perimenopause dapat memengaruhi lapisan dinding rahim. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada tekstur, frekuensi, serta warna darah haid. Salah satunya adalah darah haid berwarna cokelat dan berlendir.Selain karena kedua hal di atas, darah haid yang berwarna kecokelatan dan berlendir bisa menjadi tanda awal kehamilan atau dikenal dengan perdarahan implantasi. Akan tetapi, jumlah darah yang keluar biasanya lebih sedikit. Penebalan dinding vagina setelah pembuahan juga bisa menyebabkan keluarnya lendir yang menyerupai darah menstruasi.
Jika darah haid berwarna cokelat dan berlendir keluar setelah melahirkan, itu merupakan darah nifas. Biasanya, kondisi ini terjadi pada hari keempat masa nifas. Di masa ini, darah juga bisa bercampur dengan keputihan.
Tanda Bahaya Darah Haid Berwarna Cokelat dan Berlendir
Meskipun normal terjadi, jika keluarnya darah haid berwarna cokelat dan berlendir disertai dengan gejala lain, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa gejala tersebut:a. Nyeri atau kram perut bagian bawah
b. Periode menstruasi yang terlalu singkat atau sangat lama
c. Darah menstruasi terlalu banyak
d. Siklus haid yang terlalu dekat (kurang dari 21 hari) atau terlalu panjang (lebih dari 35 hari)
e. Keluar flek diluar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seksual
f. Nyeri atau gatal di bagian vagina
g. Bau amis atau busuk yang menyengat pada darah haid
Jika disertai dengan berbagai gejala tersebut, darah haid yang berwarna cokelat dan berlendir bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti kista, endometriosis, atau penyakit radang panggul. Darah haid yang berwarna kecokelatan dan berlendir juga bisa menjadi tanda PCOS (polycystic ovarian syndrome).
Kondisi tersebut membuat darah haid tidak mampu meluruh dengan baik, sehingga darah menjadi menumpuk di dalam dinding rahim dan berubah warna menjadi kecokelatan ketika keluar. Selain itu, PCOS ditandai dengan pertumbuhan rambut yang berlebihan dan peningkatan berat badan.
Itulah beberapa informasi mengenai penyebab darah haid berwarna cokelat dan berlendir, serta tanda bahayanya. Jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait menstruasi atau mengalami tanda-tanda yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.